Monday, January 25, 2010

cinta dalam hati

بسم الله الرحمن الرحيم

Sudah menjadi kebiasaan kami, setiap malam sejak tanggal 1 hingga 12 Rabiul Awal, secara berkumpulan dan bergiliran selalu mengunjungi salah seorang ikhwan. Malam itu, tibalah giliran rumah Syeikh Syalbi ar-rijal. Kami pun berangkat seperti biasa, setelah isya'. Kami berangkat secara berkumpulan dengan mengalunkan qasidah-qasidah[nasyid] yang penuh kegembiraan. Saya melihat rumah Syeikh Syalbi sangat terang, bersih dan rapi. Dihidangkannya serbat, kopi dan qirfah seperti biasa. Kami duduk dan meminta nasihat Syeikh.

Ketika kami hendak pergi, ia berkata dengan lembut, "Datanglah kalian besok pagi-pagi, agar kita boleh menguburkan Ruhiyah bersama-sama." Ruhiyah adalah satu-satunya puteri beliau. Allah mengurniakan Ruhiyah setelah 11 tahun usia pernikahannya. Dia sangat mencintainya, sehinggakan dia tidak pernah meninggalkan Ruhiyah sekalipun sedang sibuk bekerja. Ruhiyah kemudian membesar menjadi seorang remaja. Dia menamakan anaknya itu Ruhiyah kerana puterinya itu menempati kedudukan 'ruh' pada dirinya.

Tentu kami terperanjat.
"Bila Ruhiyah meninggal?" tanya kami spontan.
"Tadi, menjelang maghrib" jawabnya tenang.
"Kenapa Syeikh tak bagitahu kami dari tadi?"
Dia menjawab,"Apa yang telah terjadi meringankan kesedihanku. Kematian ini telah menjadi peristiwa yang membahagiakan. Apakah kalian masih menginginkan nikmat Allah yang lebih besar lagi dari nikmat ini?"
Pembicaraan akhirnya berubah menjadi pelajaran tasawuf yang disampaikan oleh Syeikh.

Beliau mengatakan bahawa kematian puterinya adalah kecemburuan Allah kepada hatinya. Memang sesungguhnya Allah merasa cemburu kepada hati para hambaNya yang soleh, apabila sampai terikat dengan selainNya, atau apabila ia berpaling kepada selainNya.

Beliau mengambil bukti dalil dengan kisah Ibrahim as. Hati Ibrahim terikat dengan Ismail, sehingga akhirnya Allah swt memerintahkannya untuk menyembelih puteranya, Ismail. Ketika hati Nabi Ya'qub terikat dengan Yusuf, Allah swt pun membuat Yusuf hilang dari sisinya sekian tahun.

Oleh itu, jangan sesekali hati seseorang hamba itu terikat dengan selain Allah swt. Kalau tidak demikian, maka sebenarnya ia adalah pendusta dalam hal pengakuan kecintaannya kepada Yang Maha Esa.

[Memoar Hasan Al-Banna, untuk dakwah dan para dai'e nya]

Ya Rabb, sandarkan rasa cinta ini hanya keranaMu. Ya Rahman Ya Rahim, letakkan hati ini untuk mencintaiMu melebihi dari segala-galanya di dunia ini...

~"kak sumayyah, teringat kisah arwah baby 'ukasyah...."~


persiapkan diri,
menuju redha Ilahi.


3 comments:

harir said...

^_^

rusnarusli said...

salam, nurani ^_^
subhanallah.. terharu dgn kasih sayang Allah..
Allahuakbar!

syabab said...

salam rusnaaa!!!![rinduu]