Tuesday, December 21, 2010

reminder : sejauh mana tekadmu?

Bismillahirrahmanirrahim

right article at the right time. as a reminder for me, servant of Him.

copy and paste from here

nak share ayat2 dari buku yang sangat terkesan di hati insyaAllah..

Nasihat Rasulullah saw,"Jika kalian memohon kepada Allah,maka mohonlah kepadaNya Jannatul Firdaus yang paling tinggi,karena sesungguhnya disanalah intinya syurga.(HR Tabrani)

Ukhtiku,mari merenung.Setiap sesuatu itu ada harganya. Semakin tinggi nilai sesuatu,semakin mahal pula harganya.Bila ingin mencapai syurga tertinggi di akhirat,maka seseorang harus berada pada posisi tertinggi di dunia,'begitu kata Syaikh Muhammad Ahmad Rasyid dalam Al Munthalaq.

Allah swt berfirman, "Dan siapakah yang lebih baik perkataannya dari orang yang menyerukan dakwah kepada Allah dan mengerjakan amal shalih?(Fushilat:33) Rasul saw bersabda,"Bila Allah memberi hidayahNya kepada seseorang melalui dirimu,maka itu lebih baik daripada dunia dan seisinya."

Syaikh Abdul Qadir Al Kailani dalam Futuhul Ghaib mengatakan,"Tidak ada kedudukan yang tinggi bagi manusia di dunia kecuali kedudukan menyeru manusia ke jalan Allah. Tidak ada tingkatan yang melebihinya, kecuali tingkatan nubuwwah(kenabian)."

Bersyukurlah kita bila kita memiliki keinginan untuk termasuk dalam barisan orang2 yang menyerukan Islamdan menyebarkan hidayah Allah swt.Bersyukurlah,bila saat ini kita telah ada dalam barisan orang2 yang membawa penerang dan lentera di tengah kegelapan.Indah sekali,senandung yang di katakan oleh para pendahulu kita,"Dalam hidup ini,kami hanya pengembara. Kami menyambung pengembaraan orang2 sebelum kami,.Mereka yang lebih dahulu berangkat,memberitahu kami rambu2 untuk menempuh perjalanan.Maka,kewajiban kami adalah memberi tahu kepada orang2 yang ada di belakang kami."(Azam,Diwan Matsani)

Ya,mereka yang lebih dahulu melakukan perjalanan ini telah memeras keringat,mempersembahkan raga dan jiwanya hingga aqidah Islam tertanam dalam lubuk hati kita. Melalui merekalah kita terhindar dari ombak dan ganasnya kehidupan yang menghanyutkan.Lewat mereka kita mengerti apa arti hidup,bagaimana seharusnya kita hidup dan ke mana akhir tujuan hidup kita yang hakiki.

Ukhtiku,
Menyebarkan kebenaran sudah pasti banyak resikonya. Bahkan resiko itulah yang kita tangkap dari sirah Rasulullah saw,para nabi sebelumnya dan para salafussalih.Tapi semoga kita tak pernah lari dar medan ini. Lari dari medan ini sebenarnya adalah menghindar dari medan kehidupan yang menguji dan meningkatkan kualitas iman dan kesabaran. Orang yang cenderung menyendiri,menghindar dari resiko menyebarkan kebenaran dan menyepi dari ragam pergulatan itu disinggung oleh Mushthafa Shadiq Ar Rafi'i dalam ungkapannya,"Orang itu mengira telah lari dari kekotoran(dari berbaur banyak dengan manusia) kepada kemuliaan.Padahal sebenarnya,ia lari dan menghindar dar kemuliaan itu sndiri."

Apa artinya menjaga diri dari kemaksiatan,memiliki sikap amanah,jujur,berbakti,ihsan dan semua moral baik bila ia tinggal di tengah padang pasir sendirian?Apakah ada yang mengakui kejujuran sebagai akhlak mulia bila tidak ada orang di sekitarnya kecuali bebatuan?Demi Allah,orang yang lari dari perang terhadap keburukan adalah orang yang melepas dari semua keutamaan..

Jika di awal kenabian,Jibril as mendekap erat Rasulullah SAW hingga 3 kali di gua Hira dengan mengatakan,"Iqra bismirabbika lladzi kholaq..".Kemudian pada kesempatan yang lain Rasulullah memeluk anak pamannya Abdullah bin Abbas ra dalam dekapannya sambil mengatakan,"Allahumma 'allimhul Qur'an.,ya Allah ajarkan ia al-Qur'an.

Sungguh,ada kebahagiaan tulus dalam hati,saat kita bisa memberi petunjuk kepada mereka yang tengah terumbang-ambing.Benar2 sebuah kebanggaan,saat kita berhasil menolong dan meluruskan langkah mereka kembali di jalan Allah swt,"Duhai,hilang rasa laparku,lenyap dahagaku,tak ada lagi rasa dingin ketika ada seseorang menjadi seperti ini di bawah didikanku."begitu Abdul Qadir Al Kailani menggambarkan kegembiraannya.

Ukhtiku,Jalan ini jalan panjang.Memerlukan waktu yang lama,memerlukan pengorbanan yang sangat banyak.Tapi tak ada lagi jalan yang lebih selamat.Semoga allah mengantarkan kita ke puncak kemuliaan dunia,dan mengizinkan kita menghirup kenikmatan syurga Firdaus.

"Bila kita mencintai jalan yang ditempuh para rasul dan sahabat ini,semua cinta selainNya perlu dibuang dari hati,tapi bila cinta hanya untukNya dan keranaNya,semua cinta lain akan datang kepada kita,dan hidup bermakna dipenuhi cinta."

No comments: