Bismillah walhamdulillah
“Pemilik cintaku setelah Allah dan Rasul” karya Fatimah Syarha. Saya memang menyenangi karya – karya Fatimah syarha seperti mana saya menyenangi diri peribadi penulisnya. Bukanlah kerana Kak Syarha pernah menjadi naqibah saya, tapi method penulisannya saya kira berkesan dan bisa menjernihkan hati , InsyaAllah. Dia diantara orang yang banyak menyuntik jiwa dan mempengaruhi saya dengan kalam ‘Cinta Allah’ - ‘Cinta Allah tak pernah mengecewakan’. .. Di saat dunia yang semakin parah dengan budaya ikhtilat yg menyusup melalui virus – virus hedonism, Siapa yang masih peduli untuk ‘mempertahankan’ Cinta pada Allah dan Rasul (solallah alaihi wasallam) ?
Hebatnya penghargaan Allah kepada kaum Adam, ‘para – para’ suami – yang mana Allah menjadikan ketaatan mutlak sang isteri adalah pada mereka, selepas Dia dan RasulNya ! ( Tapi perlu diingat privillege comes with responsibility. Higher post means higher responsibility la kan.. ?)
Sungguh, cinta itu adalah kepatuhan. Cinta itu ada undang – undangnya, ada prinsipnya. Cinta itu setulusnya lahir dari kesempurnaan tanggungjawab ( Er..betul ke mutazawwijin ? ) C.I.N.T.A - bukannya sekadar untuk bersuka-suki dan berasyik - asyik. Bukanlah cinta jika sampai lahir anak tak tahu bapa, Bukanlah cinta jika sampai mengenepikan orang tua, cinta itu bukanlah mempertaruhkan syariat hingga tak kisah dosa pahala. Itu semua bukan lah cinta ! Tapi bala - yang mengundang murka
Tak nak !
Lihatlah pada mereka yang melanggar undang – undang cinta Allah. Kononnya waktu bercinta dunia ini bagaikan mereka yang punya. Apa – apa yang haram semuanya menjadi halal kerana suka sama suka. Teman, cinta itu bukannya ‘Tuhan’. Apakah dikira Allah tidak melihat saat mereka berpapasan dan berpelukan. Apakah dikira Allah tidak cemburu saat mereka berpegangan tangan di atas muka bumi Milik Nya (selagi syariat tidak menghalalkan)? Adakah dikira Allah tidak melihat tangan yang Dia ciptakan digunakan sebegitu angkuh untuk melawan hukum dan ketentuan Nya. Jika perkara haram sanggup diredah atas nama cinta, itu sebenarnya menempah tiket ke neraka. Bagaimana diharapkan barakah dan rahmat Allah akan mengiringi perjalanan sebuah rumah tangga, andai hukum Nya kita pandang sebelah mata . (Kata nak bercinta sampai syurga ?)
Kata sebuah kumpulan nasyid :
Jangan mudah melafaz cinta
Cinta itu pada siapa ?
Jangan mudah melafaz sayang
Sayang itu untuk siapa ?
Jangan mudah melafaz cinta
Cinta itu pada yang Esa
Cintakan bunga, bungakan layu
Cintakan manusia - akan pergi..
Orang – orang yang cuba lari dari undang – undang cinta Nya, pasti suatu saat nantinya dia akan pulang juga mengharap dan mendamba cinta Allah dan juga cinta Rasul Nya, kerna tiada yang lebih menyelamatkan, tiada cinta yang lebih meyakinkan – melainkan semuanya akan kembali pada hadrah Cinta Nya.
Cinta sesama manusia, mudahan-mudahan hanya lah menjadi alat dan bukannya matlamat. Alat untuk sama-sama memperteguh taqwa, alat untuk sama-sama mengecap nikmat syurga, alat untuk sama-sama menggapai Redha Nya kerana destinasi cinta kita pastinya bukan sekadar bersenang-senang di dunia. ( Kata orang, praktikal tak semudah teori. mohonlah pada Nya.. )
Sesungguhnya hanya Cinta Allah dan Rasul Nya saja yang dapat memberi kesejukan - saat cinta dunia dan cinta pada manusia meronta kehangatan ! :) Allahumma inna nas’ aluka hubbak.
2 comments:
opppss..ingatkan dah tersalah rumah tadi..belek punyer belek ..eh..eh btul la...umah drnurani
anonymous:
baru tukar layout baru[walaupun simple je lah]:)
sila lah dtg umah lagi..jemput2^_^
Post a Comment